Rabu, 13 November 2013

Cara Mencetak Kartu Ujian Mid UPI "YPTK" Padang

Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang
Student-Brains - Ujian Tengah MID memang sedang berlangsung di salah satu kampus UPI "YPTK" Padang. Mahasiswa dan mahasiswi mulai di test kemampuan inteleknya di pertengahan semester ganjil ini. Namun persyaratan untuk mengikuti ujian ini ialah mahasiswa di wajibkan memenuhi syarat,yang salah satunya adalah membawa kartu ujian.Nah,buat teman-teman yang masih bingung bagaiamana cara membuat kartu ujian,teman-teman dapat langsung mengikuti langkah-langkah di bawah ini :

1.Teman-teman serching ke google "UPI YPTK" atau bisa langsung ke websitenya lewat link ini "UPI YPTK".
Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang



2. Lalu teman-teman cari bacaan "login" di sebelah kiri tepatnya di list Menu.



Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang



3.Setelah login teman-teman isikan NIM / NO BP teman dengan pilihan level "Mahasiswa no.4" dan isi passwordnya

Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang



4.Lalu akan terbuka page seperti gambar di bawah ini.Lalu teman-teman dapat mengklik tulisan "SisFo Kampus".


Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang


5.Teman-teman akan di arahkan ke page selanjutnya,lalu pilih menubar "Mahasiswa" di halaman ini teman-teman dapat melihat info-info tentang teman-teman di kampus.Karna kita di sini membahas tentang cara mencetak kartu ujian teman-teman dapat memilih opsi nomor "03".

Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang


 6.Selanjutnya teman-teman isikan tahun akademik seperti di bawah ini.

NB : Setiap tahun kode tahun akademiknya berganti karena sekarang "2013" maka kode akademiknya seperti di bawah ini.


Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang

7.Klik Refresh dan "Taraaaaa..."temen temen sudah dapat melihat kartu ujian teman-teman dan sudah siap di cetak.Jika ingin di cetak atau di print lihat bagian yang saya "lingkar hitamkan" seperti gambar di bawah ini.

Cara Mencetak Kartu Ujian Mid Semester UPI "YPTK" Padang

Nah,berikutlah sebuah tips dan tricks atau bisa di bilang tutorial cara mendapatkan kartu ujian untuk kampus UPI "YPTK" Padang.Mudah-mudahan dapat bermanfaat buat teman-teman seperjuangan,hidup mahasiswa !...UTS nya jangan lemes-lemes. hahaha.
NB : Bayarlah uang kuliah sesuai dengan ketentuan atau tidak anda tidak akan menemukan    opsi,untuk mencetak kartu ujian "miris banget".yah begitulah ketentuannya.Dan tidak ada unsur pamer di artikel ini ,wassalam.

Sabtu, 09 November 2013

Hubungan Ilmu Psikologi dengan Ilmu yang lain

Hubungan Ilmu Psikologi dengan Ilmu yang lainStudent-Brains - Psikologi merupakan sebuah ilmu yang sekarang banyak di gunakan oleh kalangan masyarakat dan juga dalam berbagai bidang.Tentunya psikologi adalah ilmu yang dapat mempengaruhi segi-segi ilmu lain.

PENGERTIAN PSIKOLOGI

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).

Jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.

HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU LAIN

Hubungan Psikologi dengan Sosiologi Ilmu yang berpengaruh pada psikologi Sosial adalah Sosiologi dan Antropologi . Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya. Antropologi memfokuskan pada perilaku sosial dalam suprastruktur budaya tertentu. Sedangkan psikologi social mempelajari perilaku individu yang bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang sosialnya.

Hubungan psikologi dengan Ilmu Komunikasi

Banyak disiplin ilmu yang terlibat dalam studi komunikasi.
Dalam perkembangannya, ilmu komunikasi melakukan ”perkawinan” dengan berbagai ilmu lain.
Subdisiplin : komunikasi politik, sosiologi komunikasi massa, psikologi komunikasi.
Psikologi Komunikasi : Ilmu yangv berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.


Hubungan Psikologi dengan BiologiObjek Formal :
• Psikologi : tingkah laku manusia.
• Biologi : fisik.

Psikologi sebagai ilmu subjektif.
•Mempelajari penginderaan dan persepsi manusia, menganggap manusia sebagai subjek (pelaku).
•Psikologi mempelajari nilai yang berkembang dari persepsi subjek.
•Psikologi mempelajari perilaku secara ”molar” (perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh).

Biologi sebagai ilmu objektif.
•Mempelajari manusia sebagai jasad/objek.
•Mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap jasad manusia.

• Mempelajari perilaku manusia secara molekular.
•Mempelajari molekul-molekul dari perilaku berupa gerakan, refleks, proses ketubuhan, dan sebagainya.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu AlamPada permulaan abad ke-19, psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam.

Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen.

Objek penelitian psikologi : manusia dan tingkah lakunya yang selalu hidup dan berkembang.

Objek penelitian ilmu alam : benda mati.

Hubungan Psikologi dengan FilsafatFilsafat : hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.

Dalam penyelidikannya, filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia.

Ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya.

Kesimpulan filsafat tentang kemanusiaan akan ”pincang” dan jauh dari kebenaran jika tidak mempertimbangkan hasil psikologi.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan : bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai meninggal.

Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik bilamana tidak didasarkan pada psikologi perkembangan.

Hubungan kedua disiplin ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang politik, “massa psikologi”.

Penting bagi politisi untuk menyelamiv gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya.

Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapanv masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.

Manajemen dan Pengaruh Psikologi Manajemen

Manajemen dan Pengaruh Psikologi Manajemen Student-Brains - Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Manajemen merupakan ilmu dan seni.


Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing),
- Pengarahan (Actuating/Directing)
- Pengawasan (Controlling)

Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997). Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997). Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005).

Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002). Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.

Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

Sumber Daya Organisasi
- Sumber Daya Manusia
- Sumber Daya Informasi
- Sumber Daya Fisik
- Sumber Daya Keuangan
- Sumber Daya Alam

Fungsi-fungsi Manajemen
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)
- Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)

Fungsi Perencanaan
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi Pengorganisasian
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Fungsi Pengarahan dan Implementasi
proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

II. Pengertian Kepemimpinan

Banyak pengertian kepemimpinan (dalam Wahjosumidjo) , di antaranya adalah:

a. Menurut George P. Terry
“Leadership is the activity of influencing exercised to strive willingly for group objective". Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
b. Menurut Robert Tennenbaum, Irving R. Wischler, dan Fred Massarik
“Leadership as interpersonal influence exercised in a situation and directed, through the communication process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
c. Pengertian lain dari Harold Koontz and Cyril O”Donnell
“Leadership is influencing people to follow in the achievement of a common goal”.

Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Dari tiga pengertian tersebut di atas, jelas bahwa kepemimpinan itu adalah upaya untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan, baik tujuan tersebut telah ditetapkan atau tujuan lain yang lebih luas. Upaya tersebut lebih bersifat hubungan antar pribadi.

Pengertian Pemimpin
Seperti halnya kepemimpinan, pengertian pemimpin juga banyak, di antaranya adalah:

a) Pemimpin adalah anggota dalam kelompok yang mempengaruhi kegiatan kelompok.
b) Pemimpin adalah salah seorang anggota yang terkemuka dari suatu kelompok atau organisasi yang begitu berpengaruh terhadap kegiatan dari anggota kelompoknya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi dalam kelompok, berpengaruh terhadap orang lain sesuai dengan peranannya dalam posisi itu, mengkoordinir secara langsung dalam memelihara dan mencapai tujuan kelompok.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki status tertinggi di dalam kelompoknya, mendapat kepercayaan untuk membawa kelompok ke arah tujuan bersama.

Fungsi Pemimpin
Fungsi pemimpin banyak dan bervariasi, Ravin dan Rubin menyebutkan
ada 4 fungsi pemimpin, yaitu:
a. Membantu menetapkan tujuan kelompok.
b. Memelihara kelompok.
c. Memberi simbol untuk identifikasi.
d. Mewakili kelompok terhadap kelompok lain.

Menurut Krech, Chutchfield, dan Ballachey, menyebutkan fungsi pemimpin
lebih kompleks, yaitu:
a. Pemimpin sebagai eksekutif.
b. Pemimpin sebagai perencana.
c. Pemimpin sebagai pembuat kebijakan (policy maker)
d. Pemimpin sebagai seorang ahli (expert).
e. Pemimpin sebagai mewakili kelompok untuk hubungan keluar.
f. Pemimpin sebagai pengawas hubungan di dalam kelompok.
g. Pemimpin sebagai orang yang memberikan hadiah dan hukuman.
h. Pemimpin sebagai wasit (pelerai) dan perantara.
i. Pemimpin sebagai contoh (teladan).
j. Pemimpin sebagai simbol dari kelompok.
k. Pemimpin sebagai pengganti tanggung jawab individual.
l. Pemimpin sebagai ideologist.
m. Pemimpin sebagai figur ayah.
n. Pemimpin sebagai tempat menmpakan segala kesalahan (scapegoat/
kambing hitam).

Faktor yang Menentukan Seseorang Menjadi Pemimpin
Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin. Masing-masing berbeda bergantung pada karakteristik kelompok yang dipimpinnya, dan tujuan kelompok itu sendiri. Secara garis besar menurut William Foote Whyte, ada 4 faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin, yaitu:

a. Operational leadership
yaitu orang yang paling banyak inisiatif, menarik, dinamis, menunjukkan pengabdian yang tulus, menunjukkan prestasi kerja dalam kelompoknya.
b. Popularity
yaitu orang yang paling banyak dikenal mempunyai kesempatan untuk menjadi pimpinan.
c. The assumed representative
yaitu orang yang dapat mewakili kelompoknya mempunyai kesempatan besar untuk menjadi pemimpin.
d. The prominent talent
yaitu orang yang mempunyai bakat kecakapan yang menonjol dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Selain itu Wiyono Hadikusumo (dalam Siti Partini) menyatakan bahwa selain bekal pengetahuan yang cukup dan keahlian khusus sesuai dengan bidangnya, paling tidak ada 5 unsur yang harus dipenuhi untuk seseorang dapat menjadi pemimpin, yaitu:
a. Psychology knowledge
b. Self knowledge
c. Human relations
d. Ability to apply knowledge
e. Personality cultivation.

Sifat-sifat Kepemimpinan

Sifat-sifat kepemimpinan bergantung pada pendekatan kepemimpinan yang diacu dan jenis kepemimpinan yang diikuti. Pada pendekatan trait, sifat-sifat yang diharapkan dari pemimpin di antaranya adalah
(a) intelegensi
(b) dominasi
(c) kepercayaan diri
(d) energi-aktivitas
(e) pengetahuan terhadap tugas. (Bagus Riyono, Emi Zulaifah)

Jenis-jenis Kepemimpinan
Banyak sudut pandang dalam mengklasifikasi kepemimpinan. Secara garis besar paling tidak ada 5 macam kepemimpinan, yaitu:
a. Otoriter
yaitu pemimpin menentukan segala-galanya.
b. Demokratik
kerjasama antara pemimpin dan anggota merupakan nafas dari model kepemimpinan ini.
c. Laissez faire
pemimpin pasif, anggotalah yang banyak dominan.
d. Transaksional
terjadi proses pertukaran timbal balik dengan orientasi pada imbalan yang diberikan oleh pemimpinnya baik berupa imbalan material, maupun immaterial.
e. Transpormasional
yaitu mementingkan kharisma, dan mendorong anggota (individu) sesuai dengan individualitasnya untuk meraih sukses.

Source :

Bagus Riyono dan Emi Zulaifah. 2001. Psikologi Kepemimpinan. Yogyakarta:
Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM
Siti Partini Suardiman. 1980. Kelompok dan Kepemimpinan. Yogyakarta: FIP
IKIP YOGYAKARTA
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
indryawati.staff.gunadarma.ac.id

Pengertian Filsafat dan Logika Filsafat

Pengertian Filsafat dan Logika Filsafat 
Student-Brains - Filsafat berasal dari kata "philein" yang berarti mencintai dan "sophos" yang berarti bijaksana atau dalam bentuk majemuknya berasal dari kata "philos" berarti teman atau sahabat dan "shopos" yang berarti bijaksana.

Dengan demikian dari tinjauan secara etimologi dapat di jelaskan bahwa filsafat adalah mencintai akan kebijaksanaan atau orang yang bersahabat dengan kebijaksanaan atau orang yang bersahabat dengan kebijaksanaan.Thomas Aquinas adalah sarana untuk meneguhkan (menetapkan) kebenaran-kebenaran tentang adanya tuhan.

Kebijaksanaan mempunyai arti yang luas di antaranya :
1.kerajinan
2.kebenaran pertama
3.pengetahuan yang luas
4.kebajikan intelektual
5.pertimbangan akal sehat
6.kecerdikan dalam memutuskan hal-hal praktis
  • Bisakah logika induktif menjadi reliable?
Ditinjau dari segi asal kata, maka kata ‘logika’ adalah  dari kata ‘logos’ yang berarti ‘pengertian atau pemikiran atau ilmu’. Sedangkan ditinjau dari makna esensialnya, maka logika adalah ‘cabang dari filsafat ilmu pengetahuan dan logika juga merupakan bagian yang sangat mendasar dalam kerangka berfikir filsafat’. Berdasarkan pengertian tersebut maka logika merupakan bagian yang sangat penting atau mendasar dalam studi filsafat ilmu pengetahuan (Oesman, A. 1978; Copi, I.M. 1978).
Logika induktif adalah ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi’
Pemakaian logika induktif ini berbahaya karena bisa terjadi terlalu cepat mengambil kesimpulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis kurang memadai. Selain itu pula, kemungkinan premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah-kaedah ilmiah.
Ciri-ciri logika induktif antara lain:
  • Sintesis
Kesimpulan ditarik dengan mensintesakan kasus-kasus yang digunakan dalam premis-premis.
  • General
Kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus yang lebih banyak
  • Aposteriori
Kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen merupakan hasil pengamatan inderawi
  • Kesimpulan tidak mungkin mengandung nilai kepastian mutlak (ada aspek probabilitas)
Secara umum, logika induktif sulit untuk dibuktikan kebenaran/ke-reliable­-annya dilihat dari ciri-cirinya.
Sebagai contoh:
Strong Inductive/Induktif kuat
-          Besi (logam) apabila dipanaskan memuai
-          Perunggu (logam) apabila dipanaskan memuai
-          Perak (logam) apabila dipanaskan akan memuai
-          Jadi, logam (besi, perunggu, perak) apabila dipanaskan akan memuai.
Buktinya sangat kuat. Hampir semua logam bila dipanaskan akan memuai.
Weak Inductive/Induktif lemah
-          Apel di Toko A rasanya manis
-          Apel di Toko B rasanya manis
-          Apel di Toko C rasanya manis
-         Jadi, semua apel rasanya manis.
Buktinya lemah. Tidak semua apel rasanya manis, karena ada juga apel yang rasanya masam.
Dari contoh di atas antara Strong Inductive dan Weak Inductive, bisa diambil kesimpulan bahwa logika induktif bisa menjadi reliable ketika kebanyakan orang sudah pernah mengalaminya sendiri atau menurut pendapat kebanyakan orang secara global.
  • logika deduksi
Pengertian logika deduktif adalah ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya (form) serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang jernih atau sehat’. Atau logika deduktif adalah ‘suatu ilmu yang mempelajari asas-asas atau hokum-hukum dalam berfikirm hokum-hukum tersebut harus ditaati supaya pola berfikirnya benar dan mencapai kebenaran’ (Sudiarja, dkk., 2006; Copi, I.M. 1978).
  • Dalam kajian logika deduktif, secara umum macam-macam definisi dibedakan menjadi tiga, yaitu:Definisi nominalis, yaitu ‘definisi yang menjelaskan sebuah istilah’. Definisi nominalis dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) definisi sinonim, yaitu penjelasan dengan memberi arti persamaan dari istilah yang didefinisikan. Contoh: Valid adalah ‘sahih’; Sawah-ladang adalah ‘lahan pertanian terbuka’, Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi tempat mendidik mahasiswa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan sebagainya; (2) definisi simbolik, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan dari istilah berbentuk simbol-simbol. Contoh, ( p => q ) = df – ( p Λ – q ), di baca, Jika p maka q, didefinisikan non (p dan non q); dan (3) definisi etimologis, yaitu penjelasan istilah dengan memberikan uraian asal usul istilah atau kata tersebut. Contoh. pengertian kata ‘filsafat’ berasal dari bahwa Yunani terdiri dari kata ‘philein’ yang berarti cinta dan ‘sophia’ yang berarti kebijaksanaan, dan sebagainya.
  • Definisi realis, yaitu ‘penjelasan tentang sesuatu atau hal yang ditandai oleh suatu istilah’. Definisi realis dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) definisi essensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan bagian penting atau mendasar tentang sesuatu hal yang didefinisikan. Contoh, definisi ‘manusia’, adalah makhluk yang mempunyai unsur jasad, jiwa dan ruh; Definisi ‘nilai’, adalah sesuatu yang diagungkan atau dijadikan pedoman hidup; (2) definisi deskriptif, yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliki oleh sesuatu yang didefinisikan. Contoh, Bangsa Indonesia adalah ‘bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan’, dan sebagainya.
  • Definisi praktis, yaitu ‘penjelasan tentang sesuatu istilah atau kata dari segi manfaat dan tujuan yang hendak dicapai’. Contoh: (1) ‘filsafat’ adalah ‘pemikiran secara kritis, sistematis, rasional, logis, mendalam dan menyeluruh untuk mencari hakikat kebenaran’; (2) ‘Universitas atau Institut’ adalah lembaga pendidikan tinggi untuk mendidik dan mencetak sarjana yang berkualitas yang berguna bagi masyarakat’ (Mundiri, 1994; Maram.R.R. 2007).
Ciri-ciri dari logika deduktif adalah:
  • Analitis
Kesimpulan daya tarik hanya dengan menganalisa proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada
  • Tautologies
Kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya
  • Apirori
Kesimpulan ditarik tanpa pengamatan indrawi atau operasi kampus.
  • Argument deduktif selalu dapat nilai sahih atau tidaknya.
Penyimpulan deduktif, yaitu pengambilan kesimpulan dari prinsip atau dalil atau kaidah atau hukum menuju contoh-contoh (kesimpulan dari umum ke khusus). Contoh: (a) – Setiap agama mengakui adanya Tuhan; – Budiman pemeluk agama Islam; – Jadi, Budiman mengakui (beriman) kepada Tuhan Yang Esa; (b) – Universitas Gadjah Mada mempunyai beberapa fakultas dan program studi; – Ani mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; – Jadi, Ani mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Logika deduktif bisa berbahaya apabila salah dalam mengambil/menyusun kesimpulan. Sebagai contoh:
-          Pasir adalah material dasar sungai (premis major)
-          Lempung adalah material dasar sungai (premis minor)
-          Lempung adalah pasir (kesimpulan)
-          Semua karyawan di PT. Anaconda mempunyai IQ tinggi (premis major)
-          Komar bukan karyawan di PT. Anaconda (premis minor)
-          Komar tidak ber-IQ tinggi (kesimpulan)

Kesalahan ini sering terjadi karena menganggap kata “adalah” selalu berarti “sama dengan”. Perlu diingat bahwa kata “adalah” tidak selalu berarti “sama dengan”.